Selasa, 13 Maret 2012

DUA OASIS DI JAKARTA


DUA OASIS DI JAKARTA

Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA) dan Suaka Margasatwa Pulau Rambut (SMPR) adalah dua oasis di tengah-tengah keriuhan Jakarta. Keduanya berlokasi di Jakarta Utara. Yang pertama terletak di Pantai Indah Kapuk, sedangkan yang kedua terletak di Kepulauan Seribu.
Terletak di depan Ruko Mediteranea di Pantai Indah Kapuk, SMMA benar-benar sebuah oasis di Jakarta. Pintu gerbang ke daerah ini memisahkan tempat belanja, lalu lintas sibuk dan kota besar unsur-unsur dari alam sangat tenang dan hijau melestarikan. Begitu Anda memasuki daerah tersebut, Anda akan melihat tanaman hijau tanaman lahan basah spellic, seperti beberapa jenis pohon bakau, api-api, Pidada, ketapang, dan nipah. Beberapa monyet ekor panjang juga dapat dilihat bermain-main di pohon.
Kepada Pemerintah Belanda mendirikan tempat ini sebagai back konservasi alam pada tahun 1939. Pada tahun 1988, ini hutan mangrove tercatat sebagai konservasi alam oleh pemerintah Indonesia. Dengan ha wilayah 25,02 total, daerah ini adalah konservasi alam terkecil di Indonesia. Meskipun ukurannya yang kecil, SMMA memainkan peran penting dalam melestarikan spesies tanaman dan hewan, terutama burung. Sebuah organisasi internasional yang menyangkut kesejahteraan semua burung, Bird Life International, menyebutkan SMMA sebagai salah satu Daerah Penting Bagi Burung (IBA) di Jawa. Contoh jenis-jenis burung yang dapat ditemukan di sini adalah pecuk-padi Kecil, cangak, kuntul, kareo padi, mandar batu, bete ordinary, merbah cerukcuk, kipasan belang, dan kowak Malam kelabu.
Terletak di Kepulauan Seribu, SMPR dapat dicapai dengan mengambil perahu dari SMMA atau Tanjung Pasir, dekat Bandara Soekarno-Hatta. Perjalanan yang memakan waktu sekitar 30 menit akan sangat menyenangkan karena Anda dapat melihat burung laut berjemur atau berburu makanan.
Berpasir putih pantai, hutan bakau hijau, dan berbagai jenis burung laut adalah hal yang membuat tempat ini menarik. Ya, meskipun kita dapat menemukan hewan lain-ular dan kadal, antara lain-selain burung di sana, masih, populasi burung outnumbers populasi hewan lain.
Hutan mangrove yang menyelamatkan pulau dari abrasi juga merupakan rumah bagi burung laut. Itu sebabnya Pulau Rambut adalah menara 20-meter untuk burung menonton sana, hanya menaiki tangga dan Anda dapat menonton burung atau mengambil gambar dari mereka beristirahat di hamparan pohon bakau.
Pulau Rambut pertama kali diusulkan sebagai kawasan konservasi selama penjajahan Belanda.
Ini cagar alam burung didirikan sebagai reservasi alam di 1937. Kemudian, pada tahun 1999, pemerintah Indonesia mengubah status daerah 90ha2 menjadi konservasi hewan.
-Ps: jika Anda ingin mengunjungi SMMA atau SMPR, pastikan bahwa Anda memiliki SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) dengan Anda. Pergi ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta dan mendapatkan izin.-

Referensi :
C’n Cool ‘n English Teen Vol.11 No.84 December 2011-January 2012

Tidak ada komentar: